Text
Pengantar morfologi: bahasa etnik kao dan bahasa melayu ternate edisi 2
Tulisan dalam buku ini merupakan bagian dari rangkaian penelitian yang dilakukan oleh penulis tahun 2011 melalui penelitian dosen muda di Universitas Khairun Ternate. Maluku Utara. Selama ini kajian:Bahasa etnik Kao dan bahasa Melayu Ternate. Pada analisis morfologi bahasa Etnik Kao diungkapkan tentang pola vokal, diftong, konsonan dan sejarah singkat Etnik Kao. Masyarakat penutur bahasa Kao banyak bermukim di Desa Kao di tepian teluk Halmahera Utara. Pembahasannya diolah menggunakan struktur kosakata swadesh dan kosakata budaya dasar. Bahasa etnik Kao merupakan salah satu bahasa dari sejumlah bahasa di provinsi Maluku Utara yang berjalan pada kepunahan. Bahasa etnik Kao ini mengalami ambang kepunahan karena ada banyak faktor baik dari masyarakat penuturnya maupun pendokumentasian bahasanya. Disajikan pembahasan tentang morfologi bahasa Melayu Ternate sebagai bahasa pemersatu semua etnik di Maluku Utara. Masyarakat penutur bahsa Melayu Ternate banyak banyak berdiam di Pulau-Pulau dalam kawasan provinsi Maluku Utara, yakni Pulau Halmahera, Pulau Ternate, Pulaulau Tidore. Pulau Bacan. Pulau Makian.. Pulau Kayoa, Pulau Taliabu, Pulau Loloda, Pulau Morotai, Pulau Hiri, Pulau Gebe, Pulau Obi, dan Pulau Batang Dua. Diuraikan juga tentang proses afiksasi dan penggunaan kata ganti orang, pemilik dan kata depan.rn
BMM-028311-MAN1 | Tersedia | ||
BMM-028312-MAN1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain