Text
Persahabatan dua kepiting
Buku ini menceritakan persahabtan dua ekor kepiting Angkaro dan Tunturana. Keduanya bersahabat sejak kecil. Jika air pasang mereka selalu berjalan-jalan sambil bermain bersma. Jika air laut surut , mereka bersembunyi di balik bebatuan. Mereka saling menjaga satu sama lain. Musuh mereka adalah manusia karena sering mencari kepiting saat air laut sedang surut. Pada saat malam purnama, di kampung nelayan, manusia asyik menikmati suasana terang bulan. Ditepi pantai, kepiting-kepiting bebas berkeliaran karena merasa aman, termasuk Angkaro dan Tunturana. Pada saat bermain angkaro mendapat ide untuk menghias punggung mereka agar seperti manusia berpakaian. Kemuadian Angkaro menghias punggung Tunturana dengan cat warna-warni yang menarik, hasilnya pun sangat bagus. Namun pada saat giliaran Angkaro dihias, tiba-tiba air laut surut dan terlihat sinar suluh manusia dari jauh. Tunturana mengajak Angkaro untuk bersembunyi, tetapi Angkaro tetap minta dihias. Demi menyenangkan hati sahabat Tunturana mulai menggambar. Tapi, karena sinar suluh itu sudah semakin dekat Tunturana hanya asal menggoreskan kuasnya dan hasilnya pun kurang bagus. Mereka akhirnya bersembunyi, karena nyawa lebih pening dari pada ditangkap manusia.
BMM-021193-MAN1 | Tersedia | ||
BMM-021194-MAN1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain