Text
Pelanduk dan macan
Zaman dahulu kala ada seekor kerbau yang selalu dikejar oleh sang raja hutan (macan) untuk dijadikan mangsa. Pada waktu pelanduk sedang berjalan-jalan di hutan mendengar suara teriakanminta tolong. Rupanya, seekor kerbau hendak diserang oleh seekor harimau. Kerbau tidak bias melarikan diri karena sudah tersudut. Pelanduk adalah binatang yang pandai. Dengan cepat ia menemukan cara menolong si kerbau. Pelanduk teringat pada raksasa yang sangat di takuti ditempat itu. Ia lalu menirukan suara si raksasa dan berkata keras-keras, ‘hahaha! betapa beruntungnya aku hari ini. Baru saja selesai menyantap seekor macan tua, sekarang dating seekor macan muda!’ Perkataan pelanduk didengar oleh macan. Dengan ketakutan, macan segera meninggalkan kerbau untuk mencari bantuan. Macan minta bantuan ke nenek Pattironaik, kemudian bekerjasama untuk menghadapi raksasa. Macan ternyata takut ditinggal kabur oleh nenek Pattironaik di tengah pertempuran. Karena itu minta dirinya diikat Bersama nenek. Ditengah jalan mereka mendengar suara raksasa, berkata bahwa si nenek berhutang tujuh ekor harimau. Mendengar suara itu macan pun terkejut, mengira nenek sengaja mengajaknya untuk pembayaran utang kepada raksasa. Macan pun segera menyerang nenek Pattironaik dengan marah.Namun, macan lupa kalua tubuhnya dan tubuh nenek Pattironaik terikat menjadi satu. Akibatnya, keduanya saling bergumul sampai kehabisan napas.rn
BMM-021191-MAN1 | Tersedia | ||
BMM-021192-MAN1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain